Makanan Berkualitas Tak Harus Mewah
Masih ada salah anggap di antara kita bahwa makanan yang berkualitas adalah yang mahal dan mewah. Anggapan semacam itu bukan hanya keliru, akan tetapi jiga salah besar. Makanan berkualitas adalah makanan yang bergizi seimbang dan memenuhi kebutuhan tubuh terhadap zat penghasil tenaga, pembangun dan pengatur. Ukuran seimbang adalah tidak kurang-tidak lebih, serta lengkap dalam arti kandungan nutrisi didalamnya terdiri dari karbohidrat, protein dan vitamin.
Saat duduk di Sekolah Dasar, kita tidak asing dengan semboyan “empa sehat lima sempurna” yang merujuk pada makanan yang mengandung karbohidrat, protein dan vitamin, ditambah mineral. Secara ringkas jenis makanan yang seimbang dan lengkap adalah nasi, sayur, lauk, buah dan susu atau sering disingkat dengan “nasabulasu”. Tentu saja nasi adalah sebutan generik untuk mempermudah ingatan publik, karena sesungguhnya dapat diganti dengan aneka jenis makanan pokok penghasil karbohidrat seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, sagu, talas, sorghum, dan lainnya.
Bangsa Indonesia patut bersyukur, karena seluruh jenis makanan yang disyaratkan sebagai makanan seimbang ada di bumi Nusantara. Selain dikenal sebagai gudang makanan pokok yang telah disebut di muka, Indonesia adalah penghasil sayur mayur dan buah-buahan yang tidak ada bandingannya di dunia. Disamping itu alam yang luas terbentang juga menyediakan sumber proteinhewani yang luar biasa besar, khususnya ikan. Dengan kata yang lebih sederhana, sesungguhnya bangsa indonesia memiliki makanan seimbang yang berkualitas dalam jumlah yang sangat berlimpah.
Namun sayang pemahaman masyarakat terhadap makanan yang baik masih jauh dari harapan. Fakta menunjukkan potensi makanan yang luar biasa belum dimanfaatkan secara optimal untuk memperbaiki gizi masyarakat. Alih-alih memanfaatkan, masyarakat justru memandang remeh makanan lokal dan mengalihkan pendangan kepada produk makanan global yang dianggap mewah, namun dari sisi kualitas sesungguhnya tidak terlalu istimewa. Maraknya waralaba makanan asal luar negeri yang laris dimana-mana dan disisi lain makin tersingkirnya pangan lokal menunjukkan bahwa selera makan bangsa indonesia masih sangat dipengaruhi gengsi.
Oleh karena itu pola makan yang sehat perlu kembali digemakan ke tengah masyarakat. Terkait hal tersebut, peran Puskesmas dan Posyandu sebagai lini terdepan pelayanan kesehatan masyarakat sangat penting. Melalui optimalisasi program Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), tenaga kesehatan maupun kader-kader posyandu perlu mengingatkan kembali perlunya makan makanan secara beragam dan berimbang.
Sumber : Komunika
https://vt.tiktok.com/ZSJHwwgRe/
ReplyDeletehttps://vt.tiktok.com/ZSJ96ETJ1/
ReplyDeletehttps://vt.tiktok.com/ZSJ96ETJ1/
ReplyDelete